bacabuku

Ini adalah novel anak-anak yang saya tulis pertama kali. Ide cerita dari novel ini adalah pengalaman masa kecil saya di sebuah rumah kecil yang berdampingan dengan pohon limus besar. Di dekat rumah saya ada sebuah lapangan tanah untuk bermain bulu tangkis. Lapangan ini berada persis di depan pohon limus besar. Setiap menjelang waktu maghrib, mata kecil saya selalu melihat ada sesosok besar bersayap sedang memeluk kayu tonggak di tengah lapangan. Apa gerangan sosok itu? 

saya pernah mendengar nenek saya bercerita adanya kalong wewe, atau kelelawar yang suka menculik anak anak yang keluar rumah menjelang maghrib. Saya pun menyimpulkan, sosok itu adalah seekor kelelawar besar yang siap menculik anak anak.

Makin saya besar, penampakan itu tidak pernah kelihatan lagi. mungkin karena saya sudah besar. Atau mungkin itu hanyalah sebuah bayangan ketakutan dari seorang anak kecil saja.

Nah, akhirnya, dari pengalaman masa kecil itulah, saya tuangkan dalam novel ini. Meskipun tidak sama persis dengan pengalaman masa kecil saya. Pesan dalam buku ini hanya satu. Jangan takut. Karena sosok  itu tidak ada. Kita harus senantiasa waspada, bisa jadi hal yang menakutkan itu justru datangnya dari sesama manusia. Dan yakinlah atas pertolongan dan perlindungan dari Tuhan, berdoalah setiap saat agar Tuhan ada selalu di dekat kita.